Pantun Cinta Melayu
Arak-arak kelapa puan,
tak puan kelapa padi.
Harap benar hamba ke tuan
tak Tuan siapa lagi.
Ambil susu di pasar ikan
susu kambing di Kali Mati
Bukan lesu tak kurang makan
lesu sebab menahan hati.
ikan sepat di dalam karang
Rasanya badan tiada bernyawa
Sebelum dapat kamu sayang
Andang-andang padi sang nata
Putus benang jalankan tombak
Timbang-timbang apalah rasa
Lautan tenang gunung berombak
Ambil guni di Kali Mati
Tanah lapang tempat komedi
Saya mati membela mati
takutkan tuan tiada sudi.
Ambil kain dibuat sumbu
Nasi santin dibuang-buang
Jangan dibuat sebagai tebu
air ditelan ampas dibuang
Ambil tangga saya ukiri
Anak Bandan bermain piring
Apa juga yang dipikiri
Sampailah badan kurus kering.
Ambil puan dari merinda
Pandan di Jawa saya robohkan
Jika tuan membawa adinda
Badan dan nyawa saya serahkan
buah kamboja dalam rimba
Berbedak beriangirlah tuan
biarlah kanda menjadi hamba
Api-api unggunan kandis
tumpah damar di kulit tengar
Laki-laki mulutnya manis
Jika bersumpah angan di dengar
Ditimpa oleh sebatang padi
Ditembak oleh peluru petunang
Baru ditembak ular pun mati
Ambil sekin letakan jati
Tetak dengan kayu benalu
Supaya yakin dalam hati
kamu jangan mendapat malu
Ambil puan di atas batu
Hendak berlayar ke pulau Jawa
Jika tuan berkata begitu
Esok hari Kakanda bawa
Ambil gantang dari Cikini
Orang membaca cerita perang
Untung apa macam begini
Untuk menjadi sebutan orang
Anak agus dalam ayunan
Anak cecak hinggap di betung
Sungguh bagus kain tenunan
Sayang sedikit bersambung-sambung
Ambil gendang di Kampung Jenis
Bunga melati di atas jendela
Makin dipandang makin manis
Sampai di hati merasa gila
Daun miana di Pinangsia
Takutkan tuan orang yang dapat
Bagaimana nasib untung saya?
Ambil tawas di Kampung Jati
Ambil parang potong jejamu
Belum puas rasanya hati
Jika kakang belum bertemu
Ambil sirih palitkan sedah
Ambil tilam di rumah bola
Kalau diingat tempo yang sudah
Hati di dalam menjadi gila
Anak gajah mandi di sumur
Ambil galam dalam perahu
Orang muda jangan takabur
cobaan Allah siapa yang tahu
Terdengar dari Kampung Kerukut
Saya mencari seputar alam
Tuan seorang yang sangat patut
Ambil dian pasang pelita
Anak dewa main di karang
Biar andai bermain mata
Jangan ketahuan di mata orang
Anak lebah main di rawa
Belum juga dapat bertemu
Rasanya badan tidak bernyawa
Anak kuda di papan rata
Ambil kikir dengan gergaji
Jikalau saya sudah berkata
Tidaklah saya mungkirkan janji
0 komentar:
Posting Komentar